GLOBAL

Menteri Keuangan Uni Eropa Putuskan Menolak Uang Digital

Indonesiaplus.id – Keputusan menolak mata uang digital seperti Libra yang dikembangkan oleh Facebook, dilakukan oleh menteri keuangan negara-negara anggota Uni Eropa.

Terdapat potensi risiko dari penerapan Libra dan mata uang digital lainnya sebagai alat pembayaran menjadi sorotan dalam pengambilan keputusan ini.

“Tidak ada stablecoin global yang akan mulai beroperasi di kawasan Uni Eropa sampai tantangan dan risiko hukum, peraturan, dan pengawasan atas mata uang ini telah diidentifikasi dan ditangani secara memadai,” ujar para menteri dalam sebuah pernyataan bersama sebagaimana seperti dikutip Reuters, Jumat (6/12/2019).

Para menteri keuangan tersebut mengatakan bahwa akan mempertimbangkan aturan khusus untuk mengatur aset kripto dan stablecoin sebagai bagian dari rencana global.

Stablecoin merupakan mata uang digital, seperti Libra, yang biasanya didukung oleh aset seperti uang tradisional dan sekuritas lainnya.

Sedangkan mata uang kripto seperti Bitcoin berbeda dengan Stablecoin karena tidak didukung oleh aset seperti Stablecoin.

Sebelumnya diwartakan, CEO Facebook Mark Zuckerberg memenuhi panggilan anggota Kongres Amerika Serikat (AS) terkait dengan mata uang digital Libra yang bakal dirilisnya.

Menurut Zuckerberg, mata uang digital Libra merupakan proyek yang berisiko. Namun demikian, Zuck meyakinkan anggota parlemen AS tentang penerapan Libra mampu menurunkan biaya pembayaran elektronik.

Zuck mengatatakn bahwa Libra berpotensi membuka sistem keuangan global untuk lebih banyak orang.

Mengutip laman Reuters, Kamis (24/10/2019), dalam kesempatan itu Zuckerberg menangkis pertanyaan agresif dari para anggota Kongres terkait dengan gangguan saat pemilu, kebebasan berbicara, ujaran kebencian, dan hoaks di platform-nya.

Perwakilan partai Demokrat Maxine Waters mempertanyakan lagkah Facebook untuk memerangi misinformasi dan hoaks menjelang Pilpres AS pada November 2020.

Waters meminta agar Facebook menunda peluncuran Libra yang rencananya dirilis pada 2020. Sebab, ia ikut menyusun undang-undang yang akan melarang perusahaan masuk ke layanan keuangan.

“Bisa bermanfaat bagi semua, jika Facebook berkonsentrasi mengatasi banyak kekurangan dan kegagalan yang ada, sebelum lanjut ke Libra,” ujar Waters pada Zuckerberg.

Sementara anggota dewan lainnya dari perwakilan partai Republik dan Demokrat mempertanyakan upaya Facebook memerangi eksploitasi anak di media sosial, misinformasi, serta privasi data.

Menurut anggota lain menyebutkan, terjadi ketidakpercayaan mereka terhadap Facebook yang akan memberikan layanan keuangan bagi 2,4 miliar penggunanya di seluruh dunia.[fat]

Related Articles

Back to top button