Intelegen Jerman Endus Aktivitas Kedubes Korut Soal Program Nuklir
Senin, 5 Januari 2018
Indonesiaplus.id – Kepala Agensi Intelegen Domestik Jerman (BfV), Hans Georg Maaseb secara mengejutkan mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dan diverifikasi agen BfV di lapangan, Korea Utara mendapatkan peralatan dan teknologi untuk program nuklir serta persenjataan melalui Kedutaan Besar Korut di Berlin, Jerman.
“Kami mengamati adanya banyak aktivitas terkait hal tersebut dari kedutaan besar (Korut di Berlin). Menurut kami, pengadaan itu untuk program rudal, tetapi sebagian juga untuk program nuklir,” ujar Maassen dalam wawancaranya dengan saluran televisi umum Jerman ARD yang akan disiarkan Senin (4/2/2018).
Kendatipun informasi itu tidak dirinci, kepala intelijen tersebut mengatakan perlengkapan itu akan digunakan untuk tujuan sipil dan militer. “Kami masih mempertimbangkan apakah hal ini akan berdampak adanya sanksi hukum dan politik kepada Korut. Namun, kami tidak bisa memastikan bahwa kami dapat memblokir setiap upaya seperti itu,” katanya.
Badan intelijen dalam negeri Jerman memperoleh petunjuk tentang pengadaan teknologi pada tahun 2016 dan 2017, menurut sebuah penyelidikan oleh ARD. Pada 2014, kata seorang diplomat, Korea Utara berusaha mendapatkan peralatan yang digunakan dalam pengembangan senjata kimia.
Atas tuduhan Jerman terjadi setelah publikasi, Jumat (2/2/2018), dari sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengatakan Korea Utara mencela sanksi dengan mengekspor batubara, besi, baja, dan komoditas terlarang lainnya, hingga menghasilkan pendapatan hampir $200 juta tahun lalu.
Melalui panel pakar PBB juga menemukan bukti adanya kerja sama militer oleh Korea Utara untuk mengembangkan program senjata kimia Suriah dan memberikan rudal balistik kepada Myanmar. Sedangkan pada 2014, BfV menyebut seorang diplomat Korut berusaha mendapatkan peralatan yang digunakan dalam pengembangan senjata kimia.[Fat]