Dubes Pakistan: Solusi Kashmir Tidak Dengan Kekuatan Militer

Selasa, 7 Februari 2017
Indonesiaplus.id – Kekerasan di Kashmir merupakan masalah global. Sehingga sengaja dijadikan umpan untuk India dan Pakistan saat Inggris, negara yang menjajah kedua negara itu, menguasai dunia.
Tahun ini, merupakan kesempatan bagi Kashmir untuk merdeka. Pasalnya, keinginan rakyat Kashmir menentukan masa depannya tidak dapat dihalangi oleh siapapun, termasuk oleh India dan Pakistan. Kashmir tidak mau dizalimi secara membabi buta oleh kedua negara yang bertikai tersebut.
“Kami berharap kemenangan Kashmir nanti adalah kemenangan diplomasi. Kami ulangi lagi, kemenangan Kashmir adalah kemenangan diplomasi,” ujar Anggota Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis, saat mengisi acara “Kashmir Solidarity Day” di Universitas Al Azhar, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Teman-teman Pakistan jangan terus mengeluh dan merasa dizalimi. Namun, harus dilakukan adalah melakukan inovasi. Sebab, pikirkan apa yang belum mereka (India) pikirkan dan mereka (India) tidak bisa memikirkan apa yang kita pikirkan.
Di tempat yang sama, Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem, menyampaikan jika pihaknya sangat terbuka akan menerima inisiatif dan bantuan dari pemerintah Indonesia demi mewujudkan perdamaian di Kashmir.
Termasuk dalam menyelesaikan konflik, entah itu menjadikan Indonesia sebagai pihak penengah melalui dialog antar agama bagi komunitas Muslim dan Hindu di Kashmir atau dengan meninjau langsung keadaan dan kondisi di Kashmir agar tahu akar permasalahan yang sebenarnya.
“Saya akan menerima dengan senang hati inisiatif dari pemerintah Indonesia untuk membantu kami menyelesaikan konflik di Kashmir. Namun saat ini, kami belum membicarakannya dengan Kementerian Luar Negeri RI,” ujarnya.
Aqil tidak mendukung segala bentuk bantuan militer sebagai solusi konflik tersebut. Sebab, solusi militer justru akan makin memperkeruh suasana.
“Kashmir tidak dapat diselesaikan dengan solusi militer. Namun, yang kami inginkan adalah Dewan Keamanan PBB bertindak cepat dan tegas. Juga, kami mengajak negara-negara sahabat untuk membantu. Jadi, kami sama sekali tidak mendukung tindakan militer untuk isu Kashmir,” katanya.[Fat]