GLOBAL

Belum Jelas Alasan AS Tarik Rudal Patriot dan Tentara dari Arab Saudi

Indonesiaplus.id – Penarikan aset militer Amerika Serikat terdiri dari empat baterai sistem rudal Patriot dan puluhan tentara dari Arab Saudi yang sebelumnya dikerahkan usai fasilitas minyak kerajaan diserang rudal dan drone bersenjata pada September 2019.

Pada Jumat (8/5/2020), seperti dikutip dari Wall Street Journal (WSJ), selain itu, AS merelokasi dua skuadron pesawat jet tempur dan mempertimbangkan mengurangi kehadiran personel Angkatan Laut AS dari kawasan Teluk Persia.

Penarikan sistem rudal Patriot saat ini sedang berlangsung dan didasarkan pada kepercayaan di antara beberapa pejabat bahwa Iran tidak lagi menjadi ancaman langsung bagi kepentingan strategis Amerika.

Juga, para pejabat mengatakan perencana Pentagon percaya aset itu harus dipindahtugaskan untuk menghadapi tantangan lain, termasuk peran China yang semakin meluas di Asia.

Pejabat lainnya percaya penarikan aset-aset militer tersebut dapat memperkuat posisi Iran di kawasan, terutama karena pemerintahan Trump melanjutkan kebijakan “tekanan maksimum” pada Teheran.

“Tekanan mendasar terhadap Iran dan kecenderungan bertindak secara militer sebagai satu-satunya jalan keluar mereka mencoba meredakan tekanan yang masih ada dengan kampanye tekanan maksimum,” ujar seorang pejabat AS kepada WSJ.

“Jadi, selama kampanye tekanan maksimum terus berlanjut, ada perasaan bahwa kita perlu pencegah yang kuat untuk mencegah Iran bertindak di wilayah tersebut,” imbuhnya.

Pada April lalu, Presiden Trump mengancam menarik pasukan AS dari Arab Saudi jika kerajaan itu tidak memangkas produksi minyak. Ancaman itu diungkap empat sumber pemerintah AS yang mengetahui masalah tersebut.

Keempat sumber menyatakan, Trump melakukan panggilan telepon pada 2 April dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MbS).

Melalui percakapan telepon itu, Trump mengaku tidak berdaya menghentikan Parlemen Amerika meloloskan undang-undang—yang mengamanatkan penarikan pasukan AS dari kerajaan—kecuali Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mulai memangkas produksi minyak.

Seminggu sebelum panggilan telepon Trump dengan Putra Mahkota MbS, Senator Republik AS Kevin Cramer dan Dan Sullivan telah memperkenalkan rancangan undang-undang untuk menarik semua pasukan AS, sistem rudal Patriot, dan sistem pertahanan anti-rudal dari kerajaan kecuali Arab Saudi memangkas produksi minyak.
Dengan dukungan untuk langkah itu mendapatkan momentum di tengah kemarahan Kongres atas perang harga minyak Arab Saudi-Rusia yang tidak tepat waktu.

Pemerintah AS belum mengonfirmasi perihal penarikan empat baterai sistem rudal Patriot dan puluhan tentara dari Arab Saudi. Namun, penarikan itu juga belum jelas apakah terkait dengan ancaman Trump tersebut atau bukan.[fat]

Related Articles

Back to top button