Bahas Yerusalem, Parlemen Arab Kirim Delegasi Temui Parlemen Eropa dan Afrika
Selasa, 12 Desember 2017
Indonesiaplus.id – Seruan Parlemen Arab kemarin dilakukan dengan menggelar pertemuan puncak mendesak untuk membahas cara melawan pengakuan Presiden Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Parlemen Arab memutuskan menugaskan delegasi yang mewakili Parlemen Arab untuk mengunjungi parlemen Afrika dan Eropa guna mengadakan pertemuan dan menuntut penolakan internasional atas keputusan AS tersebut. Demikian laporan Xinhua, Selasa (12/12/2017).
Selain itu, Parlemen menekankan solidaritas Arab dan Islam buat Palestina melalui upaya terkoordinasi antara Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) dan Parlemen Arab guna meningkatkan pengakuan atas Negara Palestina dan keanggotaan penuhnya di PBB.
Pada Rabu (6/12/2017) Presiden AS Donald Trump mengumumkan ia sebagai kepala negara mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memutuskan untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pengumuman Trump menerima penentangan dan kecaman luas dari negara Arab dan Islam. Israel merebut Yerusalem Timur dari Jordania dalam Perang 1967 dan mengumumkan kota suci itu sebagai ibu kotanya yang tak terpisahkan dan abadi pada 1980.
Namun tindakan itu tak pernah dikaui oleh masyarakat internasional. Rakyat Palestina berkeras mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dalam penyelesaian akhir. Berdasarkan kesepakatan perdamaian terdahulu Palestina-Israel, status Yerusalem mesti diputuskan melalui pembicaraan status-akhir antara Israel dan Palestina.[Fat]