ECONOMY

Rupiah Tertekan Menjelang Rilis The Fed

Rabu, 22 Februari 2017

Indonesiaplus.id – Sentimen negatif global dan iklim ekonomi dalam negeri belum mampu menolong rupiah. Selain faktor perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang kembali mengalami tekanan.

Menurut Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, kembali naiknya laju dolar jelang pertemuan para pemimpin The Fed akan membuat mata uang rupiah tertekan.

“Dalam aksi tunggu dari pelaku pasar terhadap sinyal waktu untuk kenaikan suku bunga acuan The Fed kembali membuat laju dolar mengalami kenaikan,” ujar Reza di Jakarta, Rabu (22/2/2017).

Sebelumnya, The Fed akan merilis suku bunganya yang sebelumnya pasar menantikan sinyal terhadap adanya potensi kenaikan.

“Walaupun belum terlalu jelas bagaimana hasil dari The Fed meeting, namun tampaknya pasar telah merespons dan mengantisipasi dengan kembali memburu kembali dolar,” katanya.

Sedangkan di sisi lain, laju euro yang melemah setelah sentimen dari kekhawatiran penyelenggaraan pemilu Presiden Prancis dan Brexit, berakibat pada laju dolar yang kembali naik dan akhirnya berimbas pada sejumlah mata uang lainnya.

Ruang gerak rupiah hari ini, kata Reza, akan berada di kisaran Rp13.390 hingga Rp13.348 per dolar AS. “Tetap perlu dicermati imbas dari pergerakan sejumlah mata uang Asia lainnya terhadap laju [Sal]

Related Articles

Back to top button