Menteri ESDM Bilang, Pasokan Listrik Natal dan Tahun Baru Aman
Sabtu, 24 Desember 2016
Indonesiaplus.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan kunjungan ke PT PLN (Persero) Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (PLN P2B). Tempat yang dikenal dengan nama Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Gandul, di Kota Depok, Jawa Barat.
“Kami ingin memastikan keamanan pasokan listrik saat Natal 2016 dan menjelang Tahun Baru 2017. Sejauh ini, salah satu tugas PLN P2B adalah mengoperasikan sistem tenaga listrik Jawa Bali dan mengelola pelaksanaan jual beli tenaga listrik di sisi tegangan tinggi sistem Jawa Bali, ” ujar Jonan, Sabtu (24/12/2016).
Kondisi sistem kelistrikan nasional pada periode H-3 Natal 2016 sampai dengan H+7 Tahun Baru 2017 secara umum dalam kondisi cukup. Kemampuan daya untuk memasok pembangkit nasional 39.778 MW dan beban puncak sebesar 29.272 MW sehingga masih terdapat cadangan daya 10.506 MW.
“Secara nasional, rata-rata kalau hari besar panjang, misalnya Natal dan Tahun baru itu konsumsi listrik secara keseluruhan turun karena banyak industri libur. Namun, secara umum, listrik tidak ada masalah,” tandasnya.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah, Nasri Sebayang mengatakan, daya mampu pembangkit sistem Jawa Bali periode Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 sekitar 33.153 MW. Sedangkan perkiraan beban puncak Natal 2016 sebesar 20.433 MW dan beban puncak Tahun Baru 2017 sebesar 18.903 MW.
“Gardu induk menjadi pusat pengatur beban dalam sistem pengoperasian Jawa dan Bali dipastikan aman menghadapi hari libur,” ujar Nasri yang juga Pembina Sistem Operasi Jawa Bali, PLN itu.
Untuk wilayah yang mengalami kondisi siaga antara lain Kepri, Batam, Belitung, Kalbar, Kalselteng, Kendari, Jayapura, Sorong, dan Kupang. Kondisi sistem siaga yaitu ‘tidak ada pemadaman, cadangan operasi kurang dari unit pembangkit terbesar pada sistem di wilayah tersebut’.
Prakiraan kondisi penyediaan tenaga listrik saat Tahun Baru 2017 pada Sistem Kelistrikan Regional Jawa Bali, Regional Sumatera dan Regional Indonesia Timur berada pada kondisi ‘pasokan cukup’.
Selama ini, berdasarkan pengalaman beban puncak pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja. Hal ini dikarenakan industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi (libur).
Menteri Jonan mengapresiasi kinerja para karyawan PLN yang tetap siaga meskipun liburan akhir tahun. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ribuan pekerja PLN yang bersedia tidak libur karena ingin menjaga kenyamanan warga yang akan merayakan natal juga liburan. Kesiagaan meningkat, karena liburan, hal-hal tertentu bisa terjadi tanpa diduga. GITET seperti yang di Gandul ini adalah objek vital nasional, yang menjadi perhatian Pemerintah untuk selalu dijaga keamanannya,” kata Jonan.
Juga, pemerintah meminta PT PLN tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik pada H-3 s.d. H+7 kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan. “Jika terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya, akan diusahakan agar dampak sosial ke masyarakat bisa diminimumkan,” katanya.[Sal]