ECONOMY

Khawatir Perlambatan Ekonomi China, Harga Minyak Rontok

Indonesiaplus.id – Pada perdagangan hari libur di sebagian Asia, Senin (2/5/2022), harga minyak mentah dunia turun. Faktor pelemahan dipicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi di China selaku importir minyak utama dunia.

Sementara itu, di sisi lain pasar mencemaskan potensi gangguan pasokan dari larangan Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia.

Melansir dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun US$1,21, atau 1,1 persen jadi US$105,93 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 99 sen atau 1 persen menjadi US$103,7 per barel.

Perdagangan Senin, pasar di Jepang, India, dan di seluruh Asia Tenggara ditutup untuk hari libur umum. Harga minyak turun setelah China merilis data yang menunjukkan aktivitas pabrik terkontraksi untuk bulan kedua ke level terendahnya sejak Februari 2020 lalu karena penguncian wilayah (lockdown).

“Ada perlambatan ketika China menanggung kehancuran properti dan kekhawatiran pengetatan aturan berpotensi menjadi masalah besar bagi pasar komoditas dan ekonomi dunia,” kata Analis Komoditas Commonwealth Bank Tobin Gorey.

Pasokan, National Oil Corp (NOC) Libya mengungkapkan melanjutkan operasi sementara di terminal minyak Zueitina untuk mengurangi stok di tangki penyimpanan, dalam rangka mencegah ‘bencana lingkungan yang akan segera terjadi’ di pelabuhan.

Pada akhir April NOC menyatakan force majeure pada beberapa pengiriman di Zueitina ketika pengunjuk rasa politik memaksa sejumlah fasilitas minyak untuk menangguhkan operasi.

Di blok Barat, Uni Eropa condong melarang impor minyak Rusia pada akhir tahun, dua diplomat Uni Eropa mengatakan setelah pembicaraan antara Komisi Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa pada akhir pekan.

Kondisi setengah dari 4,7 juta barel per hari (bph) ekspor minyak mentah Rusia dipasok ke UE, memasok sekitar seperempat dari impor minyak UE pada 2020.[tat]

Related Articles

Back to top button