Di Jakarta Telur Naik Rp 6.000 per Kilogram, KPKP: Telur KJP Aman
Jumat, 13 Juli 2018
Indonesiaplus.id – Peningkatan harga telur di Jakarta mencapai angka Rp6 ribu per kilogram. Namun, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) menjamin pasokan telur untuk program KJP plus dipastikan aman.
“Sementara saya nggak mau tahu pokoknya kalau untuk KJP tetap jalan yang di masyarakat,” ujar Kepala KPKP Darjamuni di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Direktur PT Food Station Tjipinang Jaya Arif Prasetyo Adi dan Direktur PD Dharma Jaya Johan Ramadhan melaporkan kenaikan harga telur mencapai Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per kilogram.
Hal itu melalui surat tertanggal 9 Juli 2018 kedua BUMD itu meminta ada perubahan harga telur untuk KJP Plus.
Namun, ia tak ingin melakukan perubahan sebelum ada keputusan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Dia mengatakan hal itu akan dibahas pada rapat Senin (16/7/2018). “Memang mereka sudah teriak, tapi baru mau dibahas Senin,” katanya.
Kenaikan harga telur terjadi karena para peternak ayam di daerah masih tergantung pada pakan impor. Kenaikan kurs dolar menyebabkan harga pakan ayam impor naik. Hal ini berpengaruh pada harga produksi telur dan berdampak naiknya harga jual telur.
Hingga kini, belum dapat memastikan apakah akan ada operasi pasar untuk menstabilkan harga. Saat ini PT food Station Tjipinang Jaya dan PD Dharma Jaya masih fokus untuk menjaga stok aman, sementara Dinas KPKP memastikan agar stok untuk KJP plus tidak terganggu. “Operasi pasar baru dibahas hari Senin,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kenaikan harga telur terjadi sebagai dampak inflasi turunan. Dalam waktu dekat, ia berencana pergi ke Blitar sebagai daerah pemasok telur DKI Jakarta. Ia ingin memastikan bahwa kenaikan harga telur dan ayam tak berdampak pada komoditi lainnya.
“Namun yang saya kaget tadi saya mendapat laporkan juga cabe yang tidak ada hubungannya dengan dolar itu juga naik,” ungkapnya.[Sal]