Berkat Kerjasama Lintas Sektor, Pemerintah Berhasil Pulangkan 5 ABK LG dari Taiwan
![](https://www.indonesiaplus.id/wp-content/uploads/2022/10/suhartono-700x405.jpeg)
Indonesiaplus.id – Sebanyak Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia berstatus Letter of Guarantee (LG/surat jaminan) di Kapal MV Uniprofit berbendera Belize berhasil dipulangkan Pemerintah Indonesia.
Sebelumnya, kelima ABK itu sempat terdampar di Taiwan hampir 7 bulan dan hingga kini dapat dipulangkan ke Indonesia dengan pemenuhan hak-hak secara penuh.
Permasalahan sudah ditangani oleh Pemerintah Indonesia melalui KDEI Taipei dan Kemnaker, serta kementerian/lembaga terkait sejak pertama kali laporan diterima oleh KDEI Taipei.
“Kami terus berkoordinasi secara intens dengan KDEI di Taipei untuk melakukan Negosiasi dan upaya-upaya agar para ABK LG tersebut dapat segera dipulangkan,” ujar Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan, Suhartono melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Ahad (23/10/2022).
Hambatan pemulangan, kata Suhartono disebabkan adanya aturan minimum safety manning, sehingga para ABK LG Indonesia tidak dapat turun kapal untuk pulang ke Indonesia sebelum adanya kru pengganti.
Permasalahan ini bukan pertama kalinya, sebelumnya pada 2021 Pemerintah Indonesia melalui Kemnaker bersama kementerian/lembaga terkait juga memulangkan 105 ABK LG yang terkendala pemulangannya dari Taiwan dengan permasalahan yang hampir sama, yaitu perjanjian kerjanya telah berakhir, namun tidak dapat pulang ke Indonesia karena belum adanya kru pengganti.
Selain itu, gaji mereka tidak dibayarkan sepenuhnya bahkan ada di antara mereka yang gajinya tidak dibayarkan.
“Kemnaker menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada KDEI Taipei, otoritas di Taiwan, dan kementerian/lembaga terkait yang telah membantu mengupayakan pemulangan ini,” katanya.
Kemnaker telah memantau proses pemulangan ini mulai dari penjemputan para ABK di Pelabuhan Kaohsiung, dilanjutkan di Bandara Internasional Kaohsiung, dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu, 22 Oktober 2022.
“Seluruh proses dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya kami akan serah terimakan kepada BP3MI Banten untuk membantu dalam proses pemulangan ke daerah asal,” ungkapnya.
Direktur Bina Penempatan dan Pelindungan PMI, Kemnaker, Rendra Setiawan, menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia tidak ingin permasalahan ini berulang. Dalam waktu dekat Indonesia dan Taiwan akan duduk bersama guna mencari solusi terbaik agar permasalahan-permasalahan ABK LG di Taiwan dapat dituntaskan.
Namun, sebelum pertemuan digelar Kemnaker akan mengundang Kepala TETO di Jakarta untuk menyampaikan sikap tegas Pemerintah Indonesia terhadap penyelesaian permasalahan yang berlarut-larut terhadap ABK LG Indonesia.
“Juga, para ABK Kapal MV Jian Ye yang saat ini masih menunggu untuk dapat dipulangkan dengan permasalahan yang sama,” tukas Rendra.[tat]