Ingin Aman di Internet, Edward Snowden: Gunakan Tor dan Signal
Indonesiaplus.id – Peramban web Tor dan layanan chat Signal jika pengguna ingin benar-benar aman berkomunikasi di internet direkomendasikan oleh Edward Snowden.
Disampaikan oleh sang whistleblower lewat cuitannya atau tepatnya saat menanggapi pertanyaan dari warganet. ”Jika ingin aman, gunakan Tor dan Signal,” cuit mantan karyawan Central Intelligence Agency (CIA) yang membocorkan program mata-mata badan intelijen National Security Agency (NSA) ke pers itu.
Untuk Tor browser atau peramban web Tor memiliki fungsi yang sama dengan Google Chrome, Mozilla Firefox, atau Microsoft Edge. Namun bedanya, Tor adalah browser yang mengedepankan privasi dan keamanan pengguna.
Tor sendiri berasal dari “The Onion Router”, yaitu jaringan virtual yang lebih aman karena beroperasi dari banyak server. Digambarkan seperti kulit bawang yang berlapis-lapis.
Melalui Tor, pengguna bisa menjadi anonim alias susah dilacak oleh orang lain melalui alamat IP. Bahkan, bisa menembus filter atau pemblokian terhadap suatu konten yang dimuat di dalam website, sebab Tor adalah browser yang dipakai untuk berselancar di Deep Web, wilayah internet paling berbahaya.
Bagi Snowden ternyata juga memilih Signal dibandingkan Telegram. Dua alasannya, adalah pertama, konsensus di komunitas Infosec sepakat bahwa Signal lebih aman dibanding Telegram,” ujar Snowden.
Information Security Community (Infosec) merupakan komunitas cybersecurity terbesar di dunia dengan lebih dari 280 ribu anggota.
Kedua, Snowden mengatakan bahwa terkait status korporasi Signal dibandingkan Telegram. ”Signal adalah organisasi nirlaba independen dengan dana abadi USD50 juta (Rp700 miliar). Mereka tidak dapat dipengaruhi oleh uang untuk waktu yang sangat lama. Sementara Telegram adalah perusahaan swasta standar,” ungkap Snowden.
Sebelumnya, langkah WhatsApp “menjual” data mereka ke Facebook membuat pengguna mencak-mencak. Pengguna berpindah layanan ke Signal dan Telegram.
Tidak kurang dari 72 jam, Telegram mencatat mendapatkan 25 juta pengguna baru. Sedangkan aplikasi Signal diunduh 40 juta kali dalam sehari hingga crash. Aksi itu disebut-sebut sebagai migrasi digital terbesar yang pernah ada.[nan]