TECHNOLOGY

Hasil Penelitian di AS, Media Sosial Ampuh Sebarkan Berita

Minggu, 12 Februari 2017

Indonesiaplus.id – Survey terbaru dari Pew Research Center menunjukan bahwa pembaca media online tidak peduli dan tidak mengingat darimana sumber berita yang dibacanya. Sehingga tidak heran, perusahaan media online (digital) semakin gencar menarik pembaca.

Dirilis dari USA Today, hasil survei yang dilakukan oleh John S. dan James L. Knight Foundation tersebut menunjukan bahwa media sosial dan link yang tersebar di media sosial adalah media yang paling sering ditempuh pembaca untuk mendapat berita online.

Survei yang baru dirilis, Kamis (9/2/2017) sebanyak 2.004 pembaca berita online yang diteliti pada 24 Febuari-1 Maret 2016 silam menyatakan bahwa 36 persen diantara mereka mengaku mengakses berita online langsung ke situs tertentu. Sedangkan 35 persen lainnya memilih media sosial sebagai sumber beritanya. Sisanya, 65 persen mengaku menggunakan kedua cara tersebut.

Usai membuka situs berita, 56 persen pembaca berita online mengaku bisa mengingat nama situs berita yang telah mereka kunjungi. Sedangkan 44 persen sisanya mengaku sama sekali lupa sumber berita yang mereka baca.

Pembaca berita online mengaku lebih mudah mengingat nama situs berita yang dibuka sendiri, dibanding berita yang dibuka dari media sosial, email, maupun broadcast teman. Dalam survei itu menemukan 14 persen di antara mereka mengingat CNN, 12 persen mengingat Fox news, 10 persen mengingat Facebook dan sisanya tidak ingat sama sekali situs apa yang menjadi sumber beritanya.

Hasil survei tersebut mungkin tidak terlalu mengecewakan bagi media online yang menyebarkan link beritanya di Facebook, sekaligus untuk meminimalisir berita hoax yang beredar. Survey Pew sebelumnya juga menunjukan 47 persen semua orang Amerika mendapat berita dari Facebook.

Pembaca berita online muda lebih sering mengandalkan media sosial untuk sumber beritanya. Mereka mengaku 47 persen sumber beritanya adalah media sosial. Sedangkan hanya 42 persen kelompok usia 30-49 yang mengandalkan Facebook, dan 23 persen kelompok usia diatas 50 tahun yang memanfaatkan Facebook.[Sam]

Related Articles

Back to top button