POLITICS

Demokrat Gigit Jari, Pengamat: Layu Sebelum Berkembang, Itu Nasib AHY

Indonesiapluls.id – Nama Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mencuat masuk jadi salah satu calon menteri, sebelum pengumuman komposisi kabinet Indonesia Maju.

Bahkan, para elite Demokrat percaya diri AHY bisa mewakili partai di kabinet. Dinamika politik ternyata tak memilih AHY atau kader Demokrat masuk kabinet dan nihil menyertakan kadernya di kabinet.

“Isu hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan ayah AHY, sekaligus Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY masih menjadi salah satu dilema politik, ” ujar Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin Selasa (29/10/2019) malam.

Kendati AHY pernah sowan ke Megawati, kata Ujang, tapi belum bisa mencairkan tensi tersebut. Momen persaingan Pilpres 2004 antara Megawati dengan SBY memang menjadi catatan sejarah politik.

“Bisa jadi Megawati masih kesal dengan SBY yang pernah mengalahkannya di Piplres 2004. Saat itu SBY anak buah Mega. Lalu SBY menang. Mungkin Mega merasa dibohongi ketika itu sehingga kalah oleh anak buahnya sendiri,” katanya.

Analisis Ujanng pada momen Pilpres 2004 tentu tak bisa dilupakan dan jadi pelajaran. Bukti AHY yang terpental dari komposisi kabinet Jokowi.

Sementara di sisi lain, pertimbangan jika AHY dikasih panggung maka akan blunder untuk PDIP serta koalisi Jokowi yang punya kepentingan di Pilpres 2024.

“Bila saja AHY dikasih angin, dikasih peluang maka akan berbahaya, bisa jadi rising star di 2024. Oleh karena itu, dihalangi sejak dini. Agar layu sebelum berkembang. Namanya politik ya saling mengunci,” tandasnya.

Namun, berbeda dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang punya restu Megawati masuk kabinet Indonesia Maju.

Awalnya, koalisi Jokowi menolak bergabungnya Prabowo yang notabene pihak kalah di Pilpres 2019. Mega dengan Prabowo juga punya kenangan manis saat berduet di Pilpres 2009. Saat itu, pasangan Mega-Prabowo kalah dari SBY-Boediono.

“Jelas beda, Prabowo direstui Mega karena punya historis sejarah. Pada 2009 Mega-Prabowo pernah jadi pasangan capres dan cawapres dan dikalahkan oleh SBY. Jika hubungan Mega dan SBY ada luka. Tetapi hubungan Mega dan Prabowo tidak ada masalah,” pungkasnya.[mus]

Related Articles

Back to top button