Sabtu, 23 Juni 2018
Indonesiaplus.id – Sempat terjadi semburan awan pekat setinggi 100 meter dari Gunung Anak Krakatau (GAK), Kamis (21/6/2018). Namun, arus lalu lintas kapal Roll On-Roll Off (RoRo) selama arus balik tidak mengalami gangguan.
“Untuk pelayaran lancar. Itu bukan awan panas, hanya asap kawah saja,” ujar Andi Suardi, kepala Pos Pemantau GAK Lampung, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Sabtu (23/06/2018).
Pada kondisi normal, letupan awan pekat itu hanya setinggi 25 meter saja, “Itu hanya asap kawah (fumarola). Ketinggiannya mencapai 100 meter, biasanya hanya mencapai 25 meter,” katanya.
Kondisi terkini, belum diketahui aktifitas GAK. Lantaran, puncaknya tertutup kabut, sehingga menghalangi pemantauan. “Saat ini masih dominan hembusan, visual tertutup kabut, tidak teramati,” katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari laman https://magma.vsi.esdm.go.id/, periode pengamatan tanggal 22 Juni 2018, asap kawah tak teramati, jumlah hembusan asap mencapai 50 kali dalam
sehari.
Kegempaan vulkanik dangkal mencapai 63 kali dan vulkanik dalam sebanyak satu kali. Tingkat aktifitas GAK masuk ke Level II atau Waspada. Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekat dalam radius satu kilometer.[Sap]
