Sabtu, 27 Mei 2017
Indonesiaplus.id – Alquran dengan cetakan tanpa surat Al-Maidah ayat 51-57, telah memantik permasalahan baru di Indonesia. Namun, pihak Kementerian Agama (Kemenag) mengaku telah meminta keterangan dan pertanggungjawaban penerbit.
“Beredarnya Alquran tersebut murni karena kelalaian dari penerbit. Pihak penerbit telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Kami telah memanggil pihak penerbit dan yang bersangkutan menyadari kekhilafannya,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Jumat (26/5/2017) malam.
Permasalahan itu bukanlah kesengajaan, kata Lukman, pihak penerbit sebelumnya melakukan hal tersebut tanpa sadar. Dalam Alquran penyusunan lembar Alquran yang terdapat surat Al Maidah terbalik dan tidak disusun sebagaimana mestinya.
“Jadi itu kan kenyataannya bahwa ayat-ayat yang diduga hilang itu ternyata kan tertukar. Ada di halaman yang berbeda begitu penempatannya. Ini lebih pada kesalahan menata halaman demi halaman dari alquran itu sendiri,” katanya.
Kejadian ini awalnya terungkap, setelah ada laporan dari pengurus Masjid Assifa Desa Sukamaju, Kecamatan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, yang menemukan Alquran tanpa Al-Maidah ayat 51-57.
Pihak Kemenag pun melakukan penelusuran dan dilakukan klarifikasi ke PT Suara Agung yang menjadi perusahaan penerbit. Hasil pemeriksaan memang ada kesalahan pencetakan, sehingga harus dimusnahkan.[Sap]
