Pemda Bisa Salurkan Bansos dan Subsidi Dalam Single Card

Indonesiaplus.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, siswa penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebelum dikirim untuk studi ke berbagi perguruan tinggi prestisius di dalam maupun luar negeri terlebih dahulu melakukan ziarah ke TMP Kalibata.
“Para peserta LPDP angkatan ke-82 ini terlebih dahulu melalukan ziarah ke TMP Kalibata dan sebelum dikirim ke pergururan tinggi prestisius di dalam maupun luar negeri, ” ujar Mensos saat pembekalan bagi peserta LPDP di Auditorium TMP Kalibata, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Sebagai calon cendikia, kata Mensos, sekaligus pemimpin masa depan, setelah mereka kembali akan membawa semangat dan motivasi untuk membangun kejayaan bangsa dan negara.
“Kita patut berharap akan banyak satria cendikia dan calon pemimin yang setelah pulang tahun ini atau tahun depan akan membawa semangat dan motivasi untuk membangun kejayaan bangsa dan negara,” harapnya.
Selain itu, para alumni LPDP juga akan meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia agar semakin hari bisa lebih siap berkompetisi dengan negara-negara lain di dunia.
“Setelah pulang belajar, mereka juga akan bisa meningkatkan kualias SDM dan tentu lebih bisa siap untuk berkompetisi dengan negara-negara lain di dunia, ” tandasnya.
Terkait penanganan fakir miskin menggunakan single card atau satu kartu multifungsi, sebagai format yang tepat karena bisa terintegrasi dengan berbagai intervensi, bantuan sosial (bansos), serta subsidi.
“Banyak kalangan dan lembaga mengharapkan format single card yang dinilai sebagai format yang tepat untuk berbagai intervensi penanganan fakir miskin yang terintegrasi dengan berbagai bansos dan subsidi, ” katanya.
Dalam satu kartu multifungsi tersebut, setiap penerima Conditional Cash Transfer (CCT) atau Program Keluarga Harapan (PKH) bisa menerima bansos secara non tunai dan program sudah diinisiasi sejak Juni 2016.
“Kelebihan melalui format satu kartu multifungsi tersebut menjadikan penerima bansos PKH bisa secara non tunai yang lebih efektif dan program sudah diinisiasi sejak Juni 2016,” tandasnya.
Ketika pemerintah akan mentransfer dan masyarakat bertransaksi, tidak dikenali biaya atau zero cost. Hal itu, sebagai hasil sinergitas luar biasa empat bank negara yang tergabung dalam Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara).
“Sinergitas keempat bank dalam Himbara melalui CSR, yaitu ketika proses transaksi baik pencairan bansos secara non tunai maupun berbagai subsisi lainnya, ” ujarnya.
Juga, pemerintah daerah (pemda) kabupaten/kota dan target 44 daerah pengembangan hingga Desember menyatukan bansos dan subsidi dalam satu kartu multifungsi agar lebih efektif karena dilengkapi fitur e-wallet, wallet bansos dan subsidi.
“Melalui satu kartu multifungsi tersebut, disiapkan fitur dasboard e-monitoring, sehingga di meja bupati/wali kota, gubernur, hingga Presiden bisa monitoring real time efektifitas dari subsidi dan bansos yang telah diberikan, ” tandasnya.[Hmd]