NATIONAL

Ketum MUI Minta Tidak Perlu Pertentangkan Agama dan Pancasila

Rabu, 31 Mei 2017

Indonesiaplus.id – Tidak perlu pertentangkan agama dan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.

Sebab, Pancasila merupakan hubul wathaniyah atau solusi kebangsaan yang menjadi titik kesepakatan dan kompromi dalam berbangsa dan bernegara.

Sedangkan, roh agama menjadi kekuatan besar yang mengilhami kelahiran Pancasila itu. “Justru Pancasila merupakan wujud nyata peran agama dalam kehidupan bangsa Indonesia,” ujar Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin dalam Workshop bertajuk ‘Pengawasan Melalui Peneguhan Pancasila Bagi Aparatur Sipil Negara’ yang digelar Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag di Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Menurutnya, perlu kembali penguatan pemahaman dan pengalaman Pancasila, mengingat belakangan ini muncul gerakan radikal kanan yang hendak mengganti ideologi negara. “Kelompok ini tak memiliki komitmen kebangsaan dan kenegaraan serta tak menghormati kesepakatan,” tandasnya.

Kelompok pengusung sistem khilafah yang bukan termasuk kesepakatan ulama (mujma’ alaih). Sistem yang ternyata tidak dipraktikkan di negara kelahirannya, Lebanon. Di Timur Tengah pun sistem ini tak populis. Arab Saudi menerapkan sistem kerajaan, begitu juga Yordania, dan ada pula yang memberlakukan sistem republik.

“Kita punya konsensus nasional dan jika mau mengubahnya itu berarti pengkhianatan kesepakatan,” katanya.

Pada sisi lain, lanjut Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) itu, bahwa muncul ideologi liberal yang hendak melegitimasi agama dan menafsirkan Pancasila secara sekularistik. Pihaknya mengajak segenap elemen bangsa menjaga Pancasila dari rongrongan kelompok kanan atau pun kiri.

Ormas Islam yang tak berkomitmen terhadap Pancasila tidak berada dalam barisan MUI. Juga, pihaknya juga menolak pelengseran pemerintahan yang sah dengan cara inkonstitusional.

Pada pertemuan itu pula, dirinya mengusulkan kepada Presiden segera menggelar dialog nasional multielemen bangsa yang bersifat solutif, antisipatif, dan rekonsiliatif.

Selain itu, KH Ma’ruf menekankan pentingnya peran Kemenag untuk aktif kembali menekankan nilai-nilai Pancasila sebagai perekat antarumat beragama dan modal konstitusi untuk menciptakan dan menjaga kerukunan.[Sap]

Related Articles

Back to top button