NATIONAL

Ini Pesan Presiden Kepada 1.200 Penerima PKH di Bangka Belitung

Kamis, 14 Maret 2019

Indonesiaplus.id – Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Bangka Belitung, salah satu agendanya untuk  meninjau langsung sosialisasi penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Ibu-ibu sudah menerima PKH Tahap I di bulan Januari? Apakah dananya sudah masuk? Sudah habis atau masih ada sisanya?,” ujar Presiden Jokowi didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang Karasasmita di Auditorium STMIK Atma Luhur, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung, Kamis (14/3/2019).

Dana PKH, kata Presiden, agar digunakan untuk pendidikan dan pemenuhan gizi anak. Selain itu, ibu-ibu harus bisa mengatur keuangan dengan baik terutama mengelola penggunaan dana PKH.

“Kalau sudah habis ya tidak apa-apa. Senang saya kalau habis asal digunakan untuk pendidikan anak-anak, membeli makanan bergizi. Jadi betul-betul harus ada perencanaannya. Untuk apa saja anggarannya,” ucap Presiden.

Presiden mengundang tiga orang ibu penerima PKH ke podium untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar PKH. Saat tiba pada ibu kedua, terjadilah dialog yang membuat seluruh hadirin tertawa dan bertepuk tangan.

Kemudian, Presiden kemudian bertanya berapa sisa saldo di tabungan dan melihat langsung buku tabungan yang dibawa Bu Titik.

“Ibu dapat berapa? Coba saya lihat tinggal berapa (saldonya). Nah ini masih ada sisa Rp580 ribu di tabungan,” tutur Presiden sambil membaca buku tabungan BNI milik Titik.

Suasana menjadi penuh gelak tawa saat Bu Titik bercerita tentang perasaannya yang sangat gembira akan bertemu Presiden. Gaya ceritanya yang polos dan lugu berdialog dengan Presiden membuat suasana menjadi sangat cair.

“Kayak mimpi ketemu Bapak Presiden. Soalnya sering lihat di televisi. Kalau sekarang kenyataan. Deg-degan jantung saya. Hampir 55 tahun usia saya baru kali ini bertemu Presiden. Seperti mendapat bintang dari langit,” tuturnya membuat semua orang tertawa.

Ibu Titik bercerita kepada Presiden, dari sebagian uang PKH digunakan untuk membuat pempek ikan. Ia menjual makanan tradisional untuk menambah pemasukan keluarga. Ia mengaku harus berjuang sendiri secara ekonomi karena sudah menjanda selama bertahun-tahun, suaminya telah lama meninggal.

“Saya titip pesan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Presiden atas bantuan PKH. Saya dapat BPJS juga sehingga bisa ke Jakarta untuk operasi anak saya yang sakit. Ada Kartu Sehat jadi operasinya gratis. Seharusnya bayar Rp60 juta kalau tidak ada kartu,” aku Ibu Titik.

Tak pelak, suasanya pun menjadi penuh canda saat Titik balik mewawancarai Presiden. “Aduh deg-degan jantung saya. Apa pertanyaan Bapak?,” tuturnya lugu lagi-lagi disambut tawa hadirin.

Usai sesi dialog selama kurang lebih 15 menit, dialog yang berlangsung akrab dan tak berjarak ini diakhiri Presiden dengan menyerahkan kenang-kenangan foto masing-masing ibu tadi dengan sang presiden.

Menerima foto bersampul hitam dengan logo bertuliskan Istana Presiden, ketiganya tampak senang. Seraya bersalaman dan menyampaikan  terima kasih mereka kembali ke tempat duduk masing-masing.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, bahwa bantuan sosial di Provinsi Bangka Belitung tahun 2019 Rp 33.734.480.000, yang terdiri dari PKH untuk bagi 22.221 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Bantuan BPNT untuk 22.854 keluarga, serta Beras Sejahtera untuk 18.789 keluarga.

Khusus untuk Kota Pangkalpinang, Bansos Tahap I sebesar Rp. 5.081.825.000, di peruntukkan bagi 3.475 KPM PKH  sedangkan Bansos BPNT sebesar untuk 5.350 keluarga.

Presiden Joko Widodo didampingi Mensos Agus Gumiwang Karasasmita bertemu dan berdialog dengan 1.200 Penerima Program PKH dan Program BPNT di Pangkal Pinang, yang meliputi 928 KPM PKH dari 7 Kecamatan, 72 Ketua Kelompok PKH dan 200 SDM Pendamping.

Sementara itu, di Provinsi Bangka Belitung terdapat sebanyak 147 SDM PKH dengan tugas melakukan pendampingan kepada seluruh keluarga penerima manfaat baik proses awal penyaluran bantuan hingga pemanfaatan bantuan.

Juga, hingga pemanfaatannya sesuai dengan yang diharapkan pemerintah, demi kesejahteraan KPM dan pada saatnya mereka tergraduasi.[sap]

Related Articles

Back to top button