GLOBAL

Sebagian Istana Presiden Palestina akan Diubah Jadi Perpustakaan Nasional

Selasa, 29 Agustus 2017

Indonesiaplus.id – Sebagian istana kepresidenan Palestina akan diubah menjadi perpustakaan nasional.

Indian Express melaporkan, bahwa Menteri Kebudayaan Palestina Ehab Bessaiso, Selasa (29/8/2017), menjelaskan, saat ini para pejabat Palestina memulai proyek tersebut. Proyek ini terletak di dekat Kota Ramallah, di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemerintahannya sebenarnya sedang kekurangan dana. Mereka kini menghadapi pertanyaan tentang proyek istana kepresidenan yang membutuhkan dana hingga USD17,5 juta (sekira Rp 229,8 miliar).

Pada awalnya, proyek istana kepresidenan itu ditujukan sebagai markas pemerintahan dan tempat menerima para delegasi negara asing.

Tapi ini, Abbas memutuskan untuk mengubah kompleks seluas 4.700 meter persegi menjadi perpustakaan nasional Palestina. Kompleks tersebut berdiri di tanah seluas 27 ribu meter persegi.

“Presiden meyakini bahwa istana harus dapat memberi keuntungan publik dengan mengubahnya menjadi perpustakaan nasional yang amat besar serta diawasi dewan komisaris dan perwalian,” ujar Kepala Konsil Ekonomi untuk Pembangunan dan Rekonstruksi Palestina (PECDAR), Mohammed Shtayyeh.

Sedangkan untuk proses konstruksi pembangunan istana di kawasan Desa Surda dimulai sejak 5 tahun lalu dan hampir rampung. Namun, belum diketahui butuh waktu berapa lama untuk menyelesaikan pembangunan perpustakaan.

Dana pembangunannya dikucurkan oleh Kementerian Keuangan Palestina dan PEDCAR, sebuah institusi yang mengelola dana bantuan.[Fat]

Selasa, 29 Agustus 2017
Sebagian Istana Kepresidenan Palestina akan Ubah Jadi Perpustakaan Nasional

Indonesiplus.id – Sebagian istana kepresidenan Palestina akan diubah menjadi perpustakaan nasional.

Indian Express melaporkan, bahwa Menteri Kebudayaan Palestina Ehab Bessaiso, Selasa (29/8/2017), menjelaskan, saat ini para pejabat Palestina memulai proyek tersebut. Proyek ini terletak di dekat Kota Ramallah, di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemerintahannya sebenarnya sedang kekurangan dana. Mereka kini menghadapi pertanyaan tentang proyek istana kepresidenan yang membutuhkan dana hingga USD17,5 juta (sekira Rp 229,8 miliar).

Pada awalnya, proyek istana kepresidenan itu ditujukan sebagai markas pemerintahan dan tempat menerima para delegasi negara asing.

Tapi ini, Abbas memutuskan untuk mengubah kompleks seluas 4.700 meter persegi menjadi perpustakaan nasional Palestina. Kompleks tersebut berdiri di tanah seluas 27 ribu meter persegi.

“Presiden meyakini bahwa istana harus dapat memberi keuntungan publik dengan mengubahnya menjadi perpustakaan nasional yang amat besar serta diawasi dewan komisaris dan perwalian,” ujar Kepala Konsil Ekonomi untuk Pembangunan dan Rekonstruksi Palestina (PECDAR), Mohammed Shtayyeh.

Sedangkan untuk proses konstruksi pembangunan istana di kawasan Desa Surda dimulai sejak 5 tahun lalu dan hampir rampung. Namun, belum diketahui butuh waktu berapa lama untuk menyelesaikan pembangunan perpustakaan.

Dana pembangunannya dikucurkan oleh Kementerian Keuangan Palestina dan PEDCAR, sebuah institusi yang mengelola dana bantuan.[Fat]

Related Articles

Back to top button