GLOBAL

Sang Presiden Singapura Dikenal Ramah terhadap Tetangga

Kamis, 14 September 2017

Indonesiaplus.id – Lokasi-lokasi memang telah disiapkan sebagai tempat parkir pasukan pengamanan presiden Singapura. Hal itu ditandai mobil polisi terlihat yang masih amat baru terpulas di pelataran parkir komplek apartemen di Yushin, Singapura.

Sang presiden terpilih, Halimah Yacob, berencana tetap tinggal di flat yang telah didiaminya selama 30 tahun terakhir. Berdinding bata merah muda, Halimah menyebut flat sederhana itu sebagai ‘penthouse’.

Banyaknya kenangan tercipta di flat tersebut menjadi alasan utama Halimah enggan pindah ke istana kepresidenan yang jauh lebih mewah. “Rumah ini adalah tempat yang sangat bagus dan nyaman dan saya telah tinggal di sana selama bertahun-tahun,” ujarnya.

Para tetangga Halimah masih membiasakan diri menerima fakta bahwa kini mereka akan hidup berdampingan dengan orang nomor satu di Singapura. Georgina Quek, misalnya, amat penasaran akan menjadi seperti apa bertetangga dengan presiden.

Bagi ibu rumah tangga itu tinggal di seberang flat yang ditempati Halimah dan suaminya, Mohamed Abdullah Alhabshee (63).

Salah satu perubahan besar dalam hidup bertetangga dengan figur penting di sebuah negara adalah soal keamanan. Nantinya, pasukan pengamanan khusus akan ditempatkan 24 jam sehari untuk menjaga kediaman Halimah.

Bahkan, beberapa jam setelah ditetapkan menjadi presiden Singapura, pasukan polisi telah menjaga komplek flat tersebut dan memeriksa identitas semua orang yang ingin masuk.

Meski terkesan merepotkan, para tetangga Halimah tetap menganggap perempuan 63 tahun itu sebagai sosok yang sederhana.

“Entah Anda muda, tua, atau anak-anak sekalipun, Halimah akan berbicara dengan Anda. Ia akan memulai pembicaraan,” ujar Irene Song (64), seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (14/9/2017). Song menyebut, selama Halimah bahagia tinggal di Yushin, maka ia tidak memiliki keberatan apa pun.

Bagitu juga Junaidah Rapieh (42) mengingat, suatu ketika Halimah terlihat sedang terburu-buru. Meski begitu, Halimah menyempatkan diri menyapa ibunda Rapieh yang sudah tua dan menanyakan kondisi kesehatannya.

“Kebanyakan dari kita tidak peduli dengan orang lain saat sedang terburu-buru. Jadi saya amat tersentuh dengan rasa hormatnya,” tutur guru TK tersebut. Rapieh juga tidak keberatan dengan tambahan pasukan keamanan di sekitar rumahnya.

Halimah akan diambil sumpahnya sebagai presiden ke-8 Singapura pada Kamis 14 September petang. Pada pukul 18.00 waktu Singapura, perempuan Muslim Melayu itu akan menggantikan Tony Tan Keng Yam.[Fat]

Related Articles

Back to top button