Senin, 4 Juni 2018
Indonesiaplus.id – Pemakaman petugas medis Razan al-Najjar yang tewas akibat tembakan tentara Israel dalam demonstrasi perbatasan Gaza dihadiri Ribuan orang.
Razan baru berusia 21 tahun ditembak pada Jumat saat berusaha menolong dan mengevakuasi korban yang terluka.
BBC melaporkan, Senin (4/6/2018), pemakaman Razan yang digelar pada Sabtu dihadiri tidak hanya oleh warga Gaza dan Palestina, tetapi juga petugas medis dan ambulans, turut mengantar jasad Razan ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Beberapa orang yang pernah dirawat oleh Razan juga turut hadir dalam prosesi tersebut. Sang ayah Razan terlihat membawa jaket medis berlumuran darah yang dikenakan putrinya saat ditembak, sementara jasad Razan yang terbalut bendera Palestina dibawa dengan tandu oleh para pelayat melintasi jalanan Gaza.
Massa yang berkumpul menyerukan pembalasan terhadap kekejaman tentara Israel. Warga Gaza mengatakan Razan adalah seorang sosok yang populer di lokasi demonstrasi, sepanjang perbatasan Gaza-Israel.
Usai kematiannya, banyak gambar-gambar yang menampilkan Razan sebagai seorang malaikat dibagikan di media sosial Palestina. Kematian Razan membuat jumlah korban tewas sepanjang demonstrasi di Jalur Gaza sejak dimulai pada 30 Maret lalu menjadi lebih dari 119 orang.
Kekejaman tentara Israel telah memakan korban tidak hanya dari kalangan demonstran, tetapi juga dari orang-orang yang dilarang diserang selama demonstrasi termasuk jurnalis dan tenaga medis.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan akan melakukan penyelidikan terhadap penembakan Razan. Kecaman dan seruan dari dunia internasional menuntut Israel untuk mengendalikan penggunaan kekuatannya terhadap demonstran Palestina.
Ironisnya beberapa jam sebelum Razan ditembak, Amerika Serikat baru saja memveto usulan resolusi PBB untuk perlindungan warga Palestina yang diusulkan Kuwait.
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley mengatakan usulan resolusi itu sangat berpihak kepada Palestina.[Fat]
