Laman Dinas Wisata Selandia Baru Ganti Peta Israel dengan Palestina

Rabu, 19 Juni 2019
Indonesiaplus.id – Pasca menimbulkan kecaman dan kemarahan karena mengidentifikasi Israel sebagai Palestina dalam petanya.
Laman resmi dinas imigrasi Selandia Baru menghapus lembar informasi (fact sheet) mengenai Palestina dari lamannya.
Peta yang dipublikasikan dalam laman sebagai bagian dari lembar informasi terkait imigran Palestina di Selandia Baru itu memperlihatkan Israel dengan warna biru dan ditandai sebagai ‘Palestina’. Tepi Barat tidak termasuk dalam wilayah yang disorot.
Bahkan, Institut Israel Selandia Baru meminta menteri imigrasi untuk segera meminta maaf atas gambar yang menyinggung dan mengonfirmasi bahwa itu tidak mencerminkan kebijakan pemerintah. “Institut Israel itu juga menyerukan penyelidikan atas munculnya gambar tersebut.”
Jewish News melaporkan dan dilansir RT, Rabu (19/6/2019) menyebutkan direktur institut itu, Ashley Church, menyebut peta itu sangat ofensif dan sama seperti Imigrasi Selandia Baru menampilkan peta Inggris yang menghapus Skotlandia dan Wales dan merujuk keseluruhan Kepulauan Inggris sebagai Inggris.
Dalam peta tersebut menandai Yerusalem Timur sebagai “ibu kota yang ditunjuk” dari negara Palestina, yang juga menjadi masalah bagi Institut itu.
Dokumen tersebut juga merujuk pada “penindasan masif terhadap warga Palestina” yang dilakukan oleh Israel selama Intifada Kedua, dan menunjuk pada sanksi ekonomi Israel dan blokade terhadap Gaza.
Namun ironisnya, Selandia Baru adalah negara yang sering tidak dicantumkan dalam peta. Pada Februari, Ikea terpaksa meminta maaf setelah menjual peta yang tidak mencantumkan Selandia Baru.
Tahun lalu dewan pariwisata negara itu bahkan meluncurkan kampanye #GetNZontheMap, yang menampilkan Perdana Menteri Jacinda Arden.[fat]