GLOBAL

Jelang Sepekan Bertemu, Moon dan Kim Buka Hotline Bersejarah

Sabtu, 21 April 2018

Indonesiaplus.id – Jelang sepekan pertemuan puncak Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Zona Demiliterisasi (DMZ), kedua Korea membuka sambungan langsung (hotline).

Hotline ini menghubungkan Gedung Biru (Kantor Kepresidenan Korsel) di Seoul dengan Kantor Komisi Urusan Negara pimpinan Kim di Pyongyang. ‘’Koneksi hotline bersejarah antara dua pemimpin Korea baru dipasang,” ujar Youn Kun-young, pejabat senior Gedung Biru, Jumat (20/4/2018).

Sebelumnya hotline telah diuji coba dengan pembicaraan antarpejabat dua Korea selama 4 menit 10 detik. ‘’Koneksi lancar dan kualitas koneksinya juga sangat bagus. Rasanya seperti berbicara dengan tetangga,” katanya.

Secara geografis dua negara di Semenanjung Korea itu bertetangga, tetapi 70 tahun terakhir terpisah menyusul Perang Korea (1950-1953). Tidak ada hubungan via pos maupun komunikasi antarwarga sipil kedua negara.

Secara Teoritis, kedua negara juga masih terlibat perang karena Perang Korea hanya diakhiri dengan kesepakatan senjata, bukan perjanjian damai. Meretas jalan menuju perjanjian damai merupakan salah satu agenda pertemuan penting Moon dan Kim di sektor selatan DMZ yang diagendakan Jumat (27/4). ‘’Tujuan yang harus terus diupayakan,” tandas Moon, Kamis (26/4/2018).

Hotline yang dibuka Jumat itu bukan yang kali pertama melibatkan dua Korea. Januari lalu, hotline militer kedua negara dihidupkan lagi usai dua tahun terputus. Sebuah perkembangan penting menandai sikap membangun lagi kepercayaan di antara mereka.

Setelah jumpa Moon, Kim Jong Un diagendakan berbicara langsung dengan Presiden AS Donald Trump, awal Juni mendatang. Pembicaraan diyakini terfokus pada kesiapan Korut untuk menghentikan program senjata nuklirnya (denuklirisasi) sebagaimana kerap dituntut Washington kepada Pyongyang.

Pada pekan ini, Trump memperingatkan, agenda pertemuan dengan Kim masih bisa ditangguhkan. ‘’Jika saya rasa pertemuan itu tidak akan membawa hasil, saya tidak akan pergi. Jika saya sudah di sana untuk pertemuan dan tidak bawa hasil, dengan hormat saya akan meninggalkan pertemuan itu,” kata Trump.

Ia menilai, prospek pembicaraannya dengan Kim juga tergantung dialog Pemimpin Korut itu dengan Moon. Namun, Kamis, Moon menyatakan Korut menunjukkan ‘’kemauan menuju denuklirisasi secara menyeluruh” dan tidak menuntut penarikan pasukan AS dari Semenanjung Korea. Selama ini Pyongyang selalu menuntut penarikan pasukan sebagai imbal balik denuklirisasi.

Korut masih ‘’tenang-tenang saja” menyongsong rencana pertemuan Kim-Trump. Kantor Berita Resmi KCNA baru melansirnya pekan lalu dengan pernyataan Kim telah mendiskusikan ‘’prospek dialog Korut-AS”. Lebih dari sebulan terakhir KCNA juga hampir tidak pernah menyebut kemampuan nuklir Korut.

Pihak komite sentral partai pekerja yang berkuasa di Korut menggelar rapat, Jumat, guna mendiskusikan ‘’babak baru” yang disebutnya ‘’periode bersejarah penting dalam perkembangan Revolusi Korea”. Tapi hampir mustahil mendapatkan detail hasil pertemuan ini.[Fat]

 

Related Articles

Back to top button