Ankara Tidak akan Tunduk pada Sanksi AS Terkait Senjata S-400

Ahad, 5 Mei 2019
Indonesiaplus.id – Ankara tidak akan pernah tunduk pada sanksi Amerika Serikat (AS) atas perjanjiannya untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Hal itu ditandaskan oleh Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay. Sedangkan, Washington mengatakan, sistem itu tidak cocok dengan peralatan NATO dan dapat membahayakan jet tempur Lockheed Martin F-35. Washington memperingatkan kemungkinan sanksi AS jika Ankara melanjutkan kesepakatan Rusia.
Pemerintah Turki, calon pembeli dan mitra dalam produksi F-35, mengatakan S-400 dan jet itu tidak akan saling mempengaruhi dan tidak akan meninggalkan kesepakatan dengan Rusia.
Ankara mengusulkan pembentukan kelompok kerja dengan Washington untuk menilai dampak S-400, tetapi AS belum memberikan tanggapan.
Berbicara saat wawancara dengan stasiun radio Kanal 7, Oktay mengatakan kekhawatiran AS tidak masuk akal dan bahwa rencana pengiriman sistem pertahanan itu tidak akan berubah. Rusia akan mulai mengirimkan S-400 pada Juli mendatang.
“Saat Turki menandatangani perjanjian, Turki menepati janjinya. Kami menandatangani perjanjian ini dan pembayaran tertentu dilakukan. Saya kira argumen dan kekhawatiran di sini tidak banyak yang bisa dijadikan sandaran,” katanya, seperti dilansir Reuters pada Ahad (5/5/2019).
Berbeda dengan AS, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan keputusan mengenai pengadaan pertahanan tergantung pada masing-masing negara.
“Soal pengadaan peralatan militer adalah keputusan nasional bagi masing-masing negara, tetapi kemampuan tentara sekutu bekerja bersama adalah masalah mendasar bagi NATO untuk menjalankan operasi dan misinya,” tandas Stoltenberg.[fat]