Ekonom: Cadangan Devisa Indonesia Sempat Turun Saat Lebaran
Minggu, 9 Juli 2017
Indonesiaplus.id – Hingga akhir Juni 2017, Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia menurun menjadi 123,09 miliar dolar AS. Sedangkan pada Mei sebesar 124,95 miliar dolar AS.
Menurut Ekonom SKHA Institute for global Competitiveness Eric Sugandi, bahwa enurunan itu menunjukkan penggunaan cadev pada Juni tahun ini melebihi devisa yang masuk.
“Adanya pemasukan tersebut baik dari sumber neraca pembayaran maupun dari sumber nonneraca pembayaran,” ujar Eric, Minggu (9/7/2017).
Dalam laman resminya, BI mengatakan cadev digunakan untuk memenuhi kebutuhan valuta asing (valas) perbankan selama libur panjang Lebaran. Kemungkinan banyak masyarakat berwisata ke luar negeri.
“Mungkin juga ada arus seasonal repatriasi perusahaan-perusahaan asing untuk pembayaran return ke (perusahaan) parents mereka,” katanya.
Sementara itu, cadev digunakan mengintervensi pasar untuk menjaga nilai kurs rupiah, karena rupiah sempat melemah pada Juni.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, bahwa posisi cadev akhir Juni 2017 masih kuat untuk membiayai 8,5 sampai 8,9 bulan impor serta utang luar negeri pemerintah.
“Kondisi cadev tetap berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga Bulan impor,” terangnya.
Cadev, kata Tirta, itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal sekaligus menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“BI memandang penurunan cadangan devisa bersifat temporer mengingat kebutuhan perbankan tersebut hanya untuk berjaga-jaga,” tandasnya.[Sal]