Indonesiaplus.id – Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten yang siap untuk bersaing di dunia kerja yang semakin ketat persaingannya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan yang lebih mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik agar dapat beradaptasi di lingkungan kerja, serta memiliki daya saing yang tinggi.
“Pendidikan Vokasi adalah jalur pendidikan lanjutan yang tepat bagi SMK karena kurikulumnya lebih mengutamakan keterampilan yang dibutuhan dunia usaha dan dunia industri,” ucap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor saat paparan di acara Sosialisasi Program Vokasi dan Siap Kerja di SMK Al-Hadid 1 Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/1/2024).
Generasi muda mempunyai peranan strategis terutama dalam pembangunan ekonomi nasional. Di tahun 2035 mendatang Indonesia diproyeksikan akan mencapai puncak bonus demografi yang mayoritasnya didominasi oleh Generasi Z dan Milenial. “Gen Z dan Milenial berpotensi menjadi talenta-talenta digital sesuai kebutuhan dunia industri,” ujarnya.
Pembenahan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi harus dilakukan serta dijalankan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi.
“Semua bertujuan menjadikan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi tetap mengacu pada kebutuhan tenaga kerja serta lapangan kerja yang ada berdasarkan informasi pasar kerja,” tandas Afriansyah.[tat]
