GLOBAL

70 Anak-Anak Tewas, Gambia Tuntut Perusahaan Sirup Obat Batuk India

Indonesiaplus.id – Diduga telah menyebabkan kematian sedikitnya 70 anak, sebuah komite parlemen di Gambia telah merekomendasikan penuntutan terhadap produsen sirup obat batuk di India.

Komite tersebut menegaskan Maiden Pharmaceuticals harus dimintai pertanggungjawaban karena mengekspor apa yang disebutnya sebagai obat yang terkontaminasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan pada Oktober lalu yang menyarankan regulator untuk menghentikan penjualan sirup.

Laboratorium pemerintah di India mengatakan tes mereka pada sirup menemukan bahwa mereka “memenuhi spesifikasi”. Menurut seorang pejabat India mengatakan pekan lalu bahwa WHO “lancang” karena telah menyalahkan sirup sebagai pemicu kematian anak-anak itu.

Namun, badan kesehatan global itu mengatakan kepada BBC bahwa mereka hanya mengikuti mandatnya dan “bertahan pada tindakan yang diambil”.

Setelah penyelidikan dilakukan selama berminggu-minggu, komite parlemen Gambia sekarang merekomendasikan agar pihak berwenang mengambil tindakan keras, termasuk melarang semua produk Farmasi Maiden di negara itu dan mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan tersebut.

“Menurut panitia yakin bahwa Maiden Pharmaceuticals bersalah dan harus bertanggung jawab untuk mengekspor obat-obatan yang terkontaminasi,” tulis parlemen dalam laporannya.

“Hasil temuan sama dengan laporan sebelumnya yang menunjukkan Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup terkontaminasi dengan diethylene glycol dan ethylene glycol,” katanya.

Produk Diethylene glycol dan ethylene glycol beracun bagi manusia dan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi. Panel tersebut menambahkan bahwa penyebab ilmiah yang pasti dari kematian anak-anak tersebut masih dalam penyelidikan.

Selain itu, panel menginginkan Badan Pengawasan Obat negara untuk memastikan semua obat yang diimpor ke negara itu terdaftar dengan benar dan pemeriksaan latar belakang dilakukan pada produsen – termasuk mengunjungi fasilitas mereka.

Laporan juga mengungkapkan sistem perawatan kesehatan negara tidak cukup baik, sehingga mendesak pemerintah memperkuatnya dan menyediakan peralatan dan obat-obatan yang lebih baik ke rumah sakit negara.

Menanggapi hal ini, Maiden Pharmaceuticals langsung membantah tuduhan itu.[mar]

Related Articles

Back to top button