POLITICS

300 Mahasiswa Pulang, Lukas Enembe: Kami Jadi Pusing!

Indonesiaplus.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menjadi pusing dengan pulangnya ratusan mahsiswa Papua yang tengah menuntut ilmu di berbagai daerah di Indonesia.

Gubernur Papua Lukas Enembe menyesalkan aksi para mahasiswa yang pulang ke Papua dan meninggalkan berbagai kampus mereka. Padahal, sudah menarik kembali pernyataan agar mahasiswa Papua kembali, jika itu merasa tidak aman.

“Sudah ada imbauan jika NKRI tidak aman akan dipulangkan. Jika negara aman buat apa pulang. Saat sudah pulang. Kami pusing mau ditaruh di mana. Sebab mereka pulang sendiri tanpa koordinasi,” ujarnya di Gedung Negara, Dok V, Distrik Jayapura Utara.

Mengantisipasi pulangnya ratusan mahasiswa Papua ini, Gubernur Enembe segera akan mengundang Gubernur Papua Barat, MRP Papua Barat, Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Rektor Universitas Papua (Unipa), untuk membahas masalah ini.

“Memang, bisa saja mereka kembali ke kampus namun harus dikoordinasikan. Terlebih sudah mendengar ada sekitar 300 mahasiswa yang sudah kembali,” katanya.

Saat ini, ada sekitar 700 mahasiswa Papua dari sejumlah daerah di Indonesia diinformasikan kembali ke kampung halamannya karena merasa tidak aman.

Polda Papua menerjunkan tim ke setiap daerah untuk meyakinkan para agar mahasiswa dapat mengikuti kegiatan belajar dengan aman dan tidak mendapatkan ujaran rasis.

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja mengatakan, bahwa Kapolri menyampaikan kepada seluruh Polda untuk menjamin keamanan para mahasiswa Papua di manapun tempat belajar di luar Papua. Tidak perlu mereka merasa ketakutan.

“Jangan menjadi korban dari kepentingan para elit atau kelompok kelompok tertentu. Ini harus kita cegah. Mereka adalah aset bangsa yang perlu diperhatikan masa depannya,” ujar Kapolda Alberth Rodja usai bertemu dengan Rektor Uncen di Mapolda Papua, Selasa (10/9/2019).

Ratusan mahasiswa yang pulang ke Papua berasal dari Manado, Surabaya dan sebagian daerah lainnya. Mereka beralasan pulang karena merasa tidak aman.

Juga, ada kabar mereka disuruh oleh kelompok tertentu untuk kembali, membaca media sosial dimana nantinya akan kuliah di Universitas yang ada di Papua.

“Kita berharap agar mereka harus berpikir nasional, sehingga tidak terjebat kepentingan para elit yang tidak bertanggung jawab, ” tandas mantan Kapolda Papua Barat ini.[mus]

Related Articles

Back to top button