NATIONAL

Kedubes Digeruduk Demonstran dan Amerika Disebut Teroris

Minggu, 10 Desember 2017

Indonesiaplus.id – Keduataan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat digeruduk kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Demonstran mengutuk keras kebijakan Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. “Amerika teroris! Palestina milik orang Islam,” teriak pengunjuk rasa di depan Kedubes AS, Minggu (10/12/2017).

Pernyataan Trump, kata demonstran, Rabu (6/12/2017) sebagai bentuk legalisasi penjajahan. Juga, sikap Trump dianggap teror dan agresi yang selama ini dilakukan Israel kepada rakyat Palestina.

Rahma, seorang demonstran, terkesan sudah alergi dengan AS. Ia memboikot apa pun yang berbau Negeri Paman Sam. “Saya sudah tidak pakai produk-produk buatan amarika dan yang diekspor ke Israel sejak lama,” tegasnya.

Aksi demonstrasi berjalan dengan tertib dan terus bertambah namun suasana terpantau kondusif. Penjagaan di depan Kedubes AS cukup ketat dan petugas telah bersiap sejak pukul 07.00 WIB.

Trump mengumumkan rencana memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Prosesnya segera dimulai. “Hari ini akhirnya kami menyadari hal yang nyata. Bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Ini tidak lebih dari sekadar pengakuan akan kenyataan dan tepat dilakukan,” tandas Trump di Gedung Putih.

Keputusan Trump berbalik dengan kebijakan luar negeri AS yang menolak pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel sebelum konflik Israel-Palestina dapat diselesaikan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengapresiasi penuh dan mengajak negara-negara lain mengikuti jejak AS.

Sementara itu, banyak negara mengecam klaim Trump. Presiden Joko Widodo bahkan mengecam klaim sepihak itu dan meminta AS kembali mempertimbangkan keputusan itu.

Presiden Ketujuh Indonesia itu menegaskan Indonesia konsisten bersama rakyat palestina. Jokowi atas nama rakyat Indonesia akan memperjuangkan kemerdekaan dan hak masyarakat Palestina.

Ia juga menjamin menghadiri langsung sidang khusus negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Sidang rencananya dilaksanakan dalam waktu dekat.[Sap]

Related Articles

Back to top button