Kunjungi 3 UPT di Bandung, Mensos Cek Layanan dan Tekankan Agar Penerima Manfaat Mandiri

Indonesiaplus.id – Kementerian Sosial RI terus berupaya meningkatkan layanan dan fasilitas di tiga Unit Pelayanan Teknis (UPT) di Bandung dan Cimahi untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan kesejahteraan sosial.
“Kami berharap UPT di seluruh Tanah Air bisa memberikan layanan yang terbaik, sekaligus menjawab tantangan pembangunan kesejahteraan sosial, ” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau tiga UPT, yaitu Poltekesos Bandung, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra “Wyata Guna” dan Balai Literasi Braille Indonesia “Abiyoso”, Cimahi, Kamis (18/3/2021).
Di Poltekesos Mensos menjadi pembicara kuliah umum di hadapan civitas academika, sekaligus berpesan agar berani memilih pendekatan berbeda dalam menjawab tantangan pembangunan kesejahteraan sosial yang semakin kompleks.
Harus berani menyelesaikan tantangan tidak hanya dengan ilmu yang didapat di bangku kuliah, melainkan dengan berinteraksi langsung dengan permasalahan di lapangan, ” harap Mensos.
Sedangkan, balai Wyata Guna Mensos didampingi Dirjen Rehsos Harry Hikmat menyusuri selasar yang menghubungkan beberapa fasilitas dan meminta sarana dan evaluasi terkait untuk ditingkatkan layanan kepada penerima manfaat.
Juga, Mensos menanyakan ruang pendidikan musik bagi penyandang disabilitas sensorik netra, mengunjungi beberapa fasilitas lain Wyata Guna, serta mengunjungi Kafe More yang dikelola disabilitas. Bahkan, Mensos memesan kopi dengan sedikit gula.
Kunjungan diakhiri dengan bergerak ke Balai Literasi Braille Indonesia “Abiyoso”, Cimahi. Kepada Kepala Balai Wyata Guna, Sudarsono dan Kepala Balai Abiyoso, Isep Sepriyan, Mensos menekankan agar pelayanan balai tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan keberfungsian sosial mereka.
“Tetapi juga harus menyentuh dan memperkuat aspek kemandirian ekonomi para Penerima Manfaat (PM),” kata Mensos.
Selain itu, Mensos menyinggung materi belajar bagi penyandang disabilitas netra dengan mendorong agar materi belajar diperkaya dengan mengoptimalkan indera pendengaran.
“Jadi, coba kembangkan materinya dan tidak hanya berupa braille juga materi yang didengar. Saya kira itu akan lebih memudahkan, mengasah dan memperkuat kemandirian ekonomi,” ungkap Mensos.
Bahkan, Mensos memberikan briefing dan arahan mendalam terkait dengan materi untuk pengembangan kapasitas bagi penyandang disabilitas netra agar mendapat perhatian serius Mensos.
Tak lupa kepada jajaran pimpinan balai, Mensos meminta materi pengembangan kapasitas di balai lebih dipertajam dan materi yang ada terlalu umum.
“Itu terlalu umum, jadi fokus saja denga penguatan keterampilannya. Lalu, bagaimana bisa meningkatkan penguatan kemampuan kewirausahaan agar mandiri secara ekonomi,” tandasnya.
Mensos memberikan perhatian kepada hasil karya penerima manfaat agar bisa dipasarkan dengan mengingatkan agar disiapkan Sentra Kreasi Atensi (SKA) seperti yang sudah dikembangkan di Bekasi dan Temanggung[ama]