HUMANITIES

Earth Hour, Mampu Kurangi Konsumsi Energi dan Selamatkan Bumi

Minggu, 26 Maret 2017

Indonesiaplus.id – Tadi malam gelap gulita melanda kota-kota besar dan monumen-monumen di seluruh dunia selama 1 jam yang menandai peringatan Earth Hour.

Gerakan memadamkan lampu digelar untuk menunjukkan kepedulian terhadap ancaman pemanasan yang sedang dihadapi bumi akibat pembakaran batu bara, minyak, dan gas untuk mobil dan pembangkit listrik.

Untuk tahun ini, Earth Hour dimulai pukul 20.30 hingga pukul 21.30 waktu setempat serta digelar di 178 negara dan 7.000 kota.

Gerakan mematikan lampu digelar mengikuti jalur terbenam matahari. Opera House di Sydney, Australia, memulai pemadaman yang berlanjut ke barat, yakni Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika.

Berbagai monumen dunia, termasuk Empire State Building di Amerika Serikat, Kremlin di Rusia, Big Ben di Inggris, Menara Pisa di Italia, Menara Eiffel di Prancis, dan piramida di Mesir turut digelapkan.

Gerakan tersebut, berawal dari Sydney itu telah tumbuh menjadi kampanye lingkungan di seluruh dunia. “Kami memulai Earth Hour pada 2007 untuk menunjukkan kepada pemimpin bahwa perubahan iklim ialah masalah yang dipedulikan orang-orang,” ujar koordinator Earth Hour Siddarth Das.

Sedangkan di Indonesia, 70 kota menyatakan ikut dalam kegiatan itu. Jumlah tersebut meningkat dari 50 kota tahun lalu. Kampanye dan gerakan publik ini dinilai dapat mengurangi konsumsi energi. Berdasarkan data WWF Indonesia, pada 2015 gerakan ini menurunkan konsumsi listrik sebesar 165 megawatt.

“Berdasarkan data dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk Jawa dan Bali. Terjadi penurunan dari 3.487 Mw menjadi 3.322 Mw. Berarti ada 4,75 persen yang kita simpan,” ucap Manajer Kampanye dan Mobilisasi WWF Indonesia Dewi Satriani kepada Media Indonesia, Kamis (16/3/2017).

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyatakan, melalui keterangan tertulis, bahwa kegiatan kampanye lingkungan perlu dilakukan. Sebab, secara khusus pidaknya mendukung Earth Hour dan berharap ada langkah aplikatif yang dilakukan masyarakat seusai merayakan.[Mor]

 

Related Articles

Back to top button