GLOBAL

Presiden Donald Trump Tuding China Manipulasi Mata Uang Yuan

Selasa, 24 Juli 2018

Indonesiaplus.id – Pemerintah China memanipulasi yuan untuk memberikan keuntungan bagi eksportirnya. Pernyataan itu disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang cenderung memprovokasi perang perdagangan.

Akhir pekan lalu, Trump merilis kenaikan tarif bea masuk impor akhir pekan lalu. Bagi Trump China melemahkan nilai yuan. Trump siap mengenakan tarif pada semua impor China yang masuk ke AS.

Tuduhan itu dibantah Kementerian Luar Negeri China selama pembicaraan harian di Beijing. Nilai tukar yuan ditentukan oleh kekuatan pasar.

“Pemerintah China tidak memiliki keinginan memacu ekspor melalui devaluasi mata uang yang kompetitif,” ujar juru bicara Kementerian Geng Shuang.

Alih-alih membiarkan kekuatan pasar memainkan peran, China mempertahankan yuan dalam stabilitas perdagangan setiap hari. Namun, upaya itu dianggap AS sebagai manipulasi, termasuk dari Trump.

Menurut Shuang, bahwa ketika ditanya ancaman Trump untuk pengenaan tarif atas barang-barang China mengatakan, jila perlu, China akan berperang. “Ancaman dan intimidasi tidak akan berhasil pada rakyat China,” tandasnya.

Saat ini, dua ekonomi terbesar dunia menghadapi potensi perang dagang besar-besaran usai AS awal bulan ini memberlakukan tarif bea masuk impor 25 persen pada produk China senilai US$ 34 miliar. China membalas kenaikan tarif bea masuk AS tersebut.

AS sejak itu mengancam tarif pada US$ 200 miliar produk lainnya dalam ekspor China, mendorong China bersumpah membalas lebih lanjut. Konflik perdagangan meningkat, kekhawatiran tentang mata uang muncul karena yuan telah jatuh selama beberapa minggu terakhir, memicu kemarahan Trump.

Para ekonom mengatakan, pelemahan yuan memberikan keuntungan bagi ekspor China terkait harga di luar negeri, memperbaiki beberapa dampak dari tarif AS.[Fat]

Related Articles

Back to top button