Direktur: 1500 Guru dan Siswa Nobar Film Sayap Kecil Garuda

Rabu, 11 April 2018
Indonesiaplus.id – Film adalah salah satu media yang efektif untuk menyampaikan pendidikan karakter agar lebih mudah dipahami oleh siswa-siswi di sekolah.
Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menggelar roadshow di 20 kabupaten/kota di Indonesia dengan tema ‘Pendekar Inspiratif 2018’.
“Pendekar Inspiratif 2018 merupakan kepanjangan dari Pendidikan Karakter melalui media inspiratif, ” ujar Direktur Sejarah, Triana Wulandari di Gedung Sunan Pandanaran, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (11/4/2018).
Klaten, kata Triana, dipilih menjadi salah satu kabupaten untuk menggelar kegiatan roadshow berupa pemutaran film berjudul ‘Sayap Kecil Garuda’.
“Pemutaran film tersebut diikuti sebanyak 1500 peserta yang terdiri dari 750 guru dan 750 siswa-siswi SD dan SMP, ” katanya.
Pelibatan guru dinilai sangat penting, sebab mereka adalah agen perubahan sekaligus menjadi garda terdepan dalam upaya menanamkan pendidikan karakter sejak dini kepada para siswa dan siswi.
“Film Sayap Kecil Garuda disutradarai oleh Aditya Gumay, bercerita tentang seorang anak yang tidak terlalu hafal Pancasila, namun sikapnya Pancasialis. Sedangkan pada saat yang sama ada keluarga hafal Pancasila, tapi tidak mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari,” ucapnya.
Saat ini, terdapat 34 judul film yang telah dipilih oleh Kemendikbud sebagai film inspiratif dan Kemendikbud telah menyewa copyright dari film-film tersebut.
Ke-34 film tersebut, ditawarkan ke para pejabat di masing-masing daerah tujuan roadshow. Adapun target dari pemutaran tersebut adalah di daerah – daerah yang tidak memiliki bioskop.
“Kami menawarkan ke instansi di kabupaten/kota tersebut, film mana yang akan diputar. Kabupaten Klaten sendiri memilih film Sayap Kecil Garuda,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, bahwa pendidikan karakter sangat penting ditanamkan sejak dini untuk membentuk mental dan sikap anak di masa depan.
“Pendidikan karakter bisa mewujudkan peningkatan kualitas generasi muda. Terlebih memiliki karakter kuat yang kelak generasi Klaten bisa membawa Klaten maju, mandiri, serta berdaya saing, ” harapnya.[Mor]