Dorong Disabilitas Jadi Wirausaha, Mensos Gelontorkan Modal Usaha

Kamis, 16 Mei 2019
Indonesiaplus.id – Penyandang disabilitas yang telah mengikuti pendidikan vokasional di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD), Cibinong, Bogor, akan mendapatkan bantuan modal usaha.
“Untuk mendorong lahirnya wirausaha mandiri di berbagai bidang usaha, khususnya dari teman-teman penyandang disabilitas yang memilikli semangat tinggi. Kementerian Sosial akan memberikan modal untuk membuka usaha, ” ujar Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita saat meninjau proses belajar peserta didik BBRVPD di Cibinong, Bogor, Kamis (16/5/2019).
Nantinya, kata Mensos, mereka akan mendapatkan paket bantuan usaha berupa Usaha Ekonomi Produktif (UEP) berkisar antara Rp5 hingga Rp20 juta melihat jenis usaha yang dilakukan.
“Ini adalah langkah nyata memberikan hak-hak penyandang disabilitas sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas bahwa penyandang disabilitas mempunyai kedudukan hukum dan hak yang sama sebagai warga negara Indonesia,” ungkapnya.
Didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Edi Suharto, Sekjen Hartono Laras, Irjen Dadang Iskandar, Direktur Penyandang Disabilitas Rachmat Koesnadi, serta Kepala Biro Humas Sonny W Manalu, Mensos meninjau aktifitas peserta didik sebagai penerima manfaat.
Ruangan yang ditinjau yaitu Laboratium Komputer, Ruang Menjahit, Ruang Desain Grafis dan Percetakan, Ruang Elektro, Ruang Otomotif dan Ruang Pekerjaan Logam.
Keberadaan BBRVPD merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Vokasional bagi Penyandang Disabilitas di lingkungan Kementerian Sosial. Bertujuan menjadikan penyandang disabilitas calon tenaga kerja terampil dan profesional yang bersaing di dunia kerja dengan menyesuaikan kebutuhan Revolusi Industri 4.0.
Melalui Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (PROGRES PD) mengimplementasikan kesiapan Penyandang Disabilitas dengan diberikan intervensi rehabilitasi sosial melalui terapi fisik, mental spritual, psikososial dan penghidupan, serta family support untuk mendukung kemandirian para penyandang disabilitas yang mendapatkan rehabilitasi vokasional.
Penerima manfaat di balai tersebut ada 120 orang dari berbagai daerah di Indonesia di antaranya dari Jawa Tengah Jawa Barat, Aceh, Banten, Bengkulu, NTT, Papua, serta Kalimantan Barat. Tersedia jurusan pendidikan vokasional seperti Desain Grafis, Elektronika, Komputer, Otomotif, Pekerjaan Logam dan Penjahitan.
“Selain memberikan modal usaha, kami juga menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra kerja yakni perusahaan, dinas sosial, NGO, dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk membantu penempatan kerja bagi penerima manfaat yang sudah lulus dan ingin bekerja,” tandasnya.
Saat ini, sejumlah perusahaan telah menjalin kerja sama antara lain Bank Indonesia, BCA, BRI, Bank Mandiri dan Astra. Juga, tahun ini sebanyak 1.093 alumni menjadi wirausaha, 997 bekerja, dan sisanya 17 orang kembali ke keluarga.[sap]