Pengungsi Didampingi Tim Trauma Healing dan Konseling

Sabtu, 10 Desember 2016
Indonesiaplus.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kondisi di empat desa mengalami rusak berat, juga ditambah belum tersedia dapur umum dan stok logistic yang memadai bagi warga yang sedang di lokasi pengungsian.
“Di empat desa mengalami rusak berat dan belum ada dapur umum. Tadi kami mengunjungi dan menyapa warga, sekaligus menyiapkan dapur umum, stok logistic dan pakaian sandang, ” ujar Mensos di Gampong Balee Musa, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam, Sabtu (10/12/2016).
Tugas Kementerian Sosial, kata Mensos, yaitu ingin memastikan stok logistik aman dan dapur umum melayani warga selama di lokasi pengungsian, serta berbagai hal yang terkait layanan logisitik bisa dimonitor dengan baik.
“Sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kementerian Sosial, untuk memastikan stok logistic aman dan dapur umum melayani warga di lokasi pengungsian, serta logistic bisa dimonitor dengan baik, ” ucapnya.
Pada masa tanggap darurat, Kementerian Sosial menerjunkan tim trauma healing dan trauma konseling yang bekerja selama 14 hari. Kemarin di 7 titik dan hari ini di 8 titik, tidak hanya healing tapi ditambah tim pendugaan cepat atau Rapid Assessment.
“Kemarin 7 titik dan hari ini ditambah satu titik jadi 8 titik. Tidak hanya ada tim healing tetapi juga ada rapid assessment yang hari ini jalan ada 29 dan sore hari agar ada tindaklanjutnya yang lebih spesifik, ” tandasnya.
Ada beberapa anggota tim pulang ke Jakarta. Namun, pekan depan kembali ke berbagai lokasi pengungsian dan terus memaksimalkan tugas selama 14 hari, tapi dipastikan mereka itu di luar dari personel Tagana dan psikososial.
“Salah satu tim itu dari STKS Bandung. Tim ini paling advanced di Indonesia sebagai lembaga pendidikan dalam koordinasi Kementerian Sosial. Di setiap bencana alam dan sosial mereka diterjunkan melakukan rapid assessment, misalnya, pada saat terjadi bencana asap beberapa waktu lalu, ” katanya.
Trauma healing dan konseling yang nsudah diterjunkan, tim pertama dipimpin Kak Seto, 13 orang, mereka pulang dan kembali pekan depan. Tim terus disiapkan hingga tanggap dururat selesai, kecuali ada permintaan tambahan.
“Memang, di beberapa titik dan lokasi pengungsian pasca terjadi bencana, tim sering diminta untuk mendampingi warga hingga 2 bulan lamanya, ” katanya.[Hmd]