Studi Anyar Temukan Teh Hijau Mampu Mengobati Gigi Sensitif
Sabtu, 12 Agustus 2017
Indonesiaplus.id – Kandungan teh hijau dalam studi teranyar ditemukan zat polifenol yang bisa menjadi alat efektif untuk mengobati gigi sensitif dan mencegah gigi berlubang.
Tanda mengenali Anda memiliki gigi sensitif, yaitu saat minum minuman dingin atau makan es krim, kemungkinan besar, Anda memiliki gigi sensitif.
Laporan Jurnal ACS Applied Materials & Interface, para periset di Tiongkok mungkin telah menemukan cara lebih baik untuk menghilangkan sengatan gigi sensitif dengan menggunakan ekstrak teh hijau yang juga bisa mencegah gigi berlubang.
“Sensitivitas gigi terjadi ketika enamel gigi menjadi lebih tipis dan memperlihatkan permukaan yang mendasarinya, yakni dentin,” ujar profesor dan ketua biologi oral di UCLA School of Dentistry, Wenyuan Shi, seperti dilansir laman Yahoo Health, Kamis (10/8/2017).
Dentin mengandung tabung berongga mikroskopik atau kanal, namun tanpa perlindungan enamel yang membuatnya lebih mudah untuk mencapai saraf dan sel di dalam gigi, menurut American Dental Association (ADA).
“Stimulasi sel di dalam tabung ini menyebabkan rasa sakit yang pendek dan tajam saat daerah tersebut terkena suhu panas atau dingin melalui makanan dan minuman,” jelas Shi.
Ada beberapa penyebab di balik gigi sensitif, mulai dari enamel dan akar gigi yang rusak dan penyakit gusi, menurut ADA.
Perlakuan standar untuk gigi sensitif termasuk menyikat gigi dengan pasta gigi yang tidak sensitif atau beberapa dokter gigi merekomendasikan gel fluoride, suatu teknik yang memperkuat enamel gigi dan mampu mengurangi sensitivitas.
Para peneliti mencatat bahwa mineral yang disebut nanohidroksiapatit bisa digunakan untuk mengisi tabung kecil di dentin. Masalahnya adalah bahwa segel (nanohidroksiapatit) bisa aus dari waktu ke waktu berkat asam yang dihasilkan oleh bakteri penyebab gigi berlubang, erosi gigi dan penyikatan sehari-hari.
Jadi para periset berusaha menemukan cara untuk memperkuat segel tersebut. Mereka menemukan bahwa mengenkapsulasi mineral dengan polifenol teh hijau dalam nanopartikel silika membantu terbentuknya asam.
Dari studi ini menemukan bahwa menggunakan kombinasi baru pada permukaan dentin, mampu secara efektif menutup tubulus dentin, mengurangi permeabilitas dentin dan abrasi yang menguntungkan.
Para periset juga mencatat bahwa polifenol teh hijau telah ditunjukkan pada penelitian sebelumnya mampu melawan Streptococcus mutans, yang membentuk biofilm yang menyebabkan gigi berlubang.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa ekstrak teh hijau memiliki kemampuan untuk secara signifikan menghambat pembentukan dan pertumbuhan biofilm. Tapi sebelum Anda menuang secangkir teh hijau, Shi memiliki beberapa keraguan tentang seberapa efektif pengobatan potensial baru ini.
“Pengobatan yang divalidasi adalah untuk mematikan saraf gigi atau membuat enamel lebih tebal, ekstrak teh hijau tidak pasti bisa melakukan keduanya,” tandasnya.[Was]